Kamis, 19 April 2012

Little poem


Senyum Manismu

Tak sengaja aku
mengenalmu dari sebuah nama
Senyum manismu
terpesonanya ku dibuatmu

Bayangan dirimu
lewat mimpiku tak terasa
Semakin ku pandangi
ingin ku warnai harimu

Biarkanlah aku mendekat denganmu
menjadi bagian kisahmu
mungkin ini caraku tuk menemanimu
hiasi indah di harimu

Ku melihat senyuman manis itu
diwajah paras cantikmu
teruslah jalani hari-harimu
dengan senyum indahmu

Senin, 02 April 2012

Tanggung jawab sebagai mahasiswa


Kesempatan yang telah diberikan oleh orang tua baik dari segi waktu, segi keuangan harus dapat saya manfaatkan dengan baik. Saya amat sangat bersyukur dapat memiliki kesempatan tersebut mungkin banyak diluar sana yang tidak memiliki kesempatan seperti saya. Kesempatan yang saya punya kali ini untuk berkuliah sebetulnya masih sebuah hak yang harus saya terima dari orang tua saya, dan orang tua saya memiliki kewajiban untuk menyekolahkan anak nya kejenjang berikutnya.
Hak yang saya terima sudah tentu harus saya lengkapi dengan kewajiban dan tanggung jawab saya sebagai mahasiswa. Baik dari segi wajib semangat berkuliah, wajib mencri ilmu di ruang kelas, serta wajib untuk dapat nilai yang bagus. Terlepas dari semua kewajiban tersebut pada awalnya saya merasa sangat terbebani pada smester awal, karna mungkin factor pengenalan lingkungan baru untuk saya. Namun setelah berjalan smeseter berikut nya saya sudah mulai merasa enjoy dan nyaman berkuliah dan mematuhi kewajiban dari hak-hak yang saya terima.
Di dalam menjalani perkuliahan saya mencoba untuk dapat mengatur kegiatan sehari-hari antara kuliah, bermain, dan mengerjakan tugas. Tentu saja kita sebagai mahasiswa tidak akan nyaman jika kita tidak dapat mengatur jadwal sehari-hari kita.
Kehidupan mahasiswa di kampus tidak mungkin terlepas dari sosialisasi dengan lingkungan sekitar, contoh kecil yang pasti kita alami adalah dengan teman sekelas kita. Sosialisasi dengan teman sekalas sangat diperlukan untuk sewaktu-waktu dapat membantu kita jika kita membutuhkan pertolongan atau menolong seseorang jika mereka membutuhkan kita. Tanggung jawab dan kewajiban kita dalam pertemanan adalah mengingatkan teman jika mereka bertingkah tidak sesuai dengan norma yang berlaku di lingkungan sekitar, hingga melakukan kegiatan belajar bersama baik di dalam ruang kelas atau pun di luar dunia kampus.

Minggu, 01 April 2012

Manusia Dan Tanggung Jawab


Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu."
Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: "Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum râ'in wa kullukum mas'ûlun 'an Ro‘iyyatih.....
Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. :
Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung - jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."
Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluk yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya.
Ada sebagian orang yang berkata bahwa kesalahan-kesalahan yang ia lakukan adalah takdir yang telah ditentukan Tuhan kepadanya. Dan dia tidak bisa menolaknya. Satu misal sejarah; suatu ketika di masa Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan  kemudian dibawa ke hadapan khalifah. Beliau bertanya: "Mengapa kamu mencuri?", pencuri itu menjawab "Ini adalah takdir. Saya tidak bisa menolaknya." Khalifah Umar kemudian menyuruh sahabat-sahabat untuk menjilidnya 30 kali. Para sahabat heran dan bertanya "Mengapa dijilid? bukankah itu menyalahi aturan?"  Khlaifah menjawab "Karena ia telah berdusta kepada Allah."
Seorang muslim tidak boleh melepas tangan (menghindar dari tanggung jawab) dengan beralasan bahwa kesalahan yang ia kerjakan adalah takdir yang ditentukan Allah kepadanya. Tanggung jawab tetap harus ditegakkan. Allah hanya menentukan suratan ulisan) tentang apa yang akan dikerjakan manusia berdasarkan keinginan mereka yang merdeka, tidak ada paksaan. Dari sinilah manusia dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan. Mulai dari hal yang sangat kecil sampai yang paling besar. "Barang siap yang berbuat kebaikan, walau sebesar biji atom, dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang berbuat kejelekan, walau sebesar biji atom, maka ia akan melihatnya pula" (al Zalzalah 7-8).